BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN BARU, NARAPATI GENDHIS WENINGTYAS 23 9F

Beradaptasi Dengan Lingkungan Baru


Dimasa pandemi, pastinya pemerintah mengimbau semua sekolah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Saat pemerintah sudah mengijinkan sekolah untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka atau secara langsung disekolah, banyak murid yang merasa senang dan tidak sedikit pula yang merasa sedih dan takut. Pertanyaan disini adalah, mengapa ada juga murid yang takut jika pembelajaran diadakan secara tatap muka? Jawabannya simpel saja, karena disini jujur saya juga sedikit merasakan " Rasanya takut berada di lingkungan baru" 

Malam sebelum pagi berangkat kesekolah untuk pertama kalinya, rasa takut dan cemas mengelilingi kepalaku, semuanya berputar. Aku tidak bisa berhenti memikirkan betapa akan bingungnya diriku saat mencari letak keberadaan kelasku. Sebenarnya mudah saja, tinggal bertanya ke orang lain mestinya sudah langsung tahu letak kelasku, tapi bibirku ini menolak untuk mengucapkan sepatah kata kepada orang lain. Paginya, aku berusaha mengumpulkan mental untuk hari itu. Saat dikelas, seperti biasa aku hanya terdiam terus menerus karena ya, memang diriku seperti itu jika tak terlalu dekat. 

Sebenarnya terdiam terus menerus seperti itu sangat menyiksa diri dan batinku. Seiring berjalannya waktu, diriku yang terkenal tertutup itu, sudah hilang. Diriku saat ini sudah bisa berkomunikasi dengan orang lain. Sungguh senang saat bisa dengan mudah meng-ekspresikan apa yang aku rasakan. Tetapi masih ada satu hal yang aku khawatirkan. Dikelas akhir ini, aku pasti akan melanjutkan ke jenjang SMA. Yang tentunya diriku yang pendiam itu akan kembali lagi. perasaan cemas, khawatir, takut itu akan kembali mengelilingi kepalaku. 

Komentar